ANALISIS
RASIO LAPORAN KEUANGAN
contoh Kasus :
PT ABC mempunyai laporan rugi laba dan neraca tahun 1995-1996.
Laporan rugi
laba PT. ABC
|
AKHIR
|
TAHUN
|
|
1996
|
1995
|
Penjualan
Harga pokok brg dijual
Laba kotor
Biaya pemasaran
adm dan
umum
Laba sbl bunga dan pajak
Biaya bunga
Laba sbl pajak
Laba stl pajak
Deviden
Laba untuk saham biasa
Alokasi laba ditahan
Dividen
|
Rp 3.405
2.041
1.368
812
552
31
521
193
328
10
318
291
27
|
Rp 3.100
1.900
1.200
780
420
39
381
141
240
10
230
200
30
|
Neraca PT ABC
Aktiva
|
1996
|
1995
|
Utang &
modal
pemilik
|
1996
|
1995
|
Aktiva lancer
Kas &
Surat bhrg
Piutang dgng
sediaan
Lain-lain
Total
Aktiva tetap
Gedung,tanah
& perleng’an
Dikurangi
akumulasi
Defresiaisi
Lain-lain
total
Total Aktiva
|
260
596
471
61
1,388
498
(152)
139
485
1.873
|
120
522
587
52
1.281
398
(105)
136
429
1.710
|
Utanglancar
Utang dagang
Utang bank
Utang akrual
Total utang
lancer
Utang jk
panjang & lain-lain
Total utang
Saham
priferen
Saham biasa
Capital again
Laba ditahan
Total modal
pemilik
Total utang
dan modal pemilik
|
109
136
176
421
120
541
10
87
1235
1332
1873
|
301
166
148
615
61
676
10
80
944
1034
1710
|
RASIO
LIKUIDITAS
Likuiditas adalah tingkat kemampuan perusahaan untuk
memenuhi kewajibannya yang harus segera dipenuhi dan likuiditas menunjukan
tingkat kemampuan perusahaan untuk membayar utang-utang jangka pendek yang
dimiliki (Brealey, Myer and Marcus, 1995). Dua faktor yang digunakan dalam
rasio untuk mengukur likuditas perusahaan aktiva lancar dan utang lancar,
yang disebut likuid adalah perusahaan yang mampu memenuhi kewajiban jangka
pendeknya dan jika tidak mampu disebut ilikuid.
Suatu keadaan likuid pada perusahaan berarti mengalami kerugian bagi
kreditur dan bagi pihak managemen , Rasio likuiditas menunjukan efisinsi modal
kerja yang ada.
1.
Current Ratio
Curren ratio
adalah perbandingan antara aktiva lancar dan utang lancar , Current ratio
disebut juga working capital ratio :
Contoh : PT ABC
Carrent ratio =
Aktiva lancer / utang lancer =1388:421 = 3.30
Current ratio menunjukan kemampuan perusahaan untuk membayar utangnya yang
harus segera dipenuhi dan current ratio merupakan ukuran yang paling umum
kesangggupan perusahaan untuk membayar jangka pendek.
2. Cash
Ratio (Ratio of immediate solvency)
Aktiva
perusahaan yang paling likuid adalah kas dan surat berharga hal yang
menyebabkan laporan keuangan perlu dilihat cash ratio.
Kas + surat berharga
Cash Ratio =
Utang lancer
Cash ratio menunjukan kemampuan perusahaan untuk membayar utang jangka pendek
dengan kas yang ada dan surat berharga yang segera dapat diuangkan.
3. Quitck
Ratio (Acid test ratio)
Yang dapat
digunakan untuk mendapatkan kepastian yang lebih besar daripada current ratio
dlm mengukur perusahaan adalah quick ratio, dlm quick ratio hanya menggunakan
beberapa elemen aktiva lancar yaitu kas, piutang dan surat berharga :
Aktiva lancar-sediaan
Quick ratio=
Utang lancar
4. Net
Working Capital To Total Asset Ratio
Aktiva lancar
adalah aktiva yang oleh perusahaan diharafkan dapat berubah menjadi kas dlm
jangka pendek, utang lancar adalah semua kewajiban perusahaan yang jangka
pendek harus dipenuhi. perbedaan antara utang lancar disebut Net working
capital to asset ratio dan ini digunakan untuk menentukan kebijakan investasi
dan dana yang diperoleh.
Net working
capital to total asset rati = Aktiva lancer-utang lancar
Aktiva tetap
Persh PT
“ABC” 1996 =1.388-421
1.873
=
0,52
5. Interval Measure (Defensive interval ratio)
Interval measure menghubungkan antara defensive asset
dengan taksiran rata-rata pengeluaran kas untuk operasi dalam setiap harinya.
Interval measure memberikan informasi kepada para kreditur untuk mengetahui
kemampuan perusahaan untuk menutup biaya minimum rutin yang dibutuhkan dalam
kegiatan operasi yang paling utama.
Interval
measure = Kas+Surat berharga+Piutang
Taksiran rata-rata pengeluaran
Untuk
perusahaan PT”ABC”
= 260+596
(2041+812)/365
= 109,5 Hari
Sumber
: https://pyans.wordpress.com/2008/08/15/analisis-rasio-keuangan/
0 komentar:
Posting Komentar