Implikasi Etis
dari Tekhnologi Informasi
Etika berkomputer amat penting karena
masyrakat memiliki persepsi dan ketakutan tertentu yang terkait denggan
penggunaan komputer.
Masyarakat memiliki 4 hak dasar yang
berkenaan dengan penggunaan komputer : privasi , akurasi, properti, akses
CAKUPAN PERSKRIPTIF VERSUS CAKUPAN DESKRIPTIF
Cakupan preskriptif (prescriptive coverage), menentukan bagaimana MIS sebaiknya
dikembangkan dan digunakan di dalam suatu perusahaan. Merupakan pendekatan yang
lebih baik untuk mahasiswa yang memasuki dunia bisnis.
Cakupan deskriptif (descriptive coverage), menjelaskan bagaimana hal-hal sedang dilaksanakan.
MORAL, ETIKA, DAN HUKUM
Moral
adalah tradisi
kepercayaan menegenai perilaku yang benar dan salah. Moral adalah institusi
sosial dengan sejarah dan seperangkat aturan . Meskipun masyarakat sekeliling
dunia tidak semuanya memiliki seperangkat moral yang sama, terdapat kesamaan diantara
semuanya “Melakukan apa yang secara moral benar” adalah landasan dasar perilaku
sosial kita.
Etika
adalah sekumpulan
keprcayaan, standar, atau teladan yang mrngarahkan, yang merasuk ke dalam
seseorang atau masyarakat. Semua individu bertanggung jawab terhadap komunitas
mereka atas perilaku mereka.Keberagaman di bidang komputer ini trelihat dalm
bentuk peranti lunak bajakan(pirated software)
– pwranti lunak yang diduplikasikan secara ilegal dan kemudian digunakan atau dijual.
Hukum
adalah peraturan
perilaku formal yang ditetapkan oleh otoritas yang berwenang, seperti
pemerintah, terhadap subjek atau warga negaranya. Selam sekitar 10 tahun
pertama penggunaan komputer dibidang bisnis dan pemerintahan tidak terdapat
hukum yang berkaitan dengan penggunaan komputer. Dikarenakan pada saat itu
komputer merupakan inovasi baru, dan sistem hukum membutuhkan waktu untuk
mengejarnya.
Undang-Undang Komputer di Amerika
Serikat
Setelah
mulai diterapkan, undang-undang ini berfokus pada berbagai hak dan batasan yang
berkaitan dengan akses data, khususnya data kredit dan data yang dipegang oleh
pemerintah. Privasi, kejakatan komputer dan paten peranti lunak merupakam fokus
utama.
Hak dan batasan akses data , Undang-undang Kebebasan Informasi(Freedom of Information Act) tahun 1966 memberi warda
negara&organisasi Amerika Serikat hak terhadap akses data yang dipegang
oleh pemerintah federal, dengan beberapa perkecualian. Pada tahun 1970-an dikenal
beberapa hukum tambahan dalam bentuk Undang-undang Pelaporan Kredit yang Wajar(Fair Credit Reporting Act)
Privasi , Tidak lama setelah undang- undang
kebebasan informasi diterapkan, undang-undang ini hanya mencakup komunikasi
suara. Kemudian ditulis ulang pada tahun 1986 agar mencakup digital, komunikasi
video dan surat elektronik.
Kejahatan Komputer , pada tahun 1984 kongres Amerika Serikat
memperkuat undang-undang mengenai penggunaan komputer dengan mengeluarkan peraturan-peraturan
khusus:
o
Undang-undang
Keamanan Komputer Usaha Kecil dan Pendidikan (The small Business Computer Security and Education Act)
o
Undang-undang
perangkat akses palsu dan kejahatan serta penipuan melalui komputer(Counterfeit Accsess Device and Computer
Fraud and Abuse Act)
Paten Peranti Lunak
Pada bulan
Juli 1988, Pengadilan Banding Federal Amerika Serikat memutuskan bahwa proses
bisnis harus dipatenkan. Kasus ini kemudian dikenal dengan State Street Decision. Dengan
cara ini, pemerintah federal Amerika Serikat secaa bertahap telah menetapkan
sebuah kerangka hukum untuk penggunaaan komputer. Namun seperti halnya etika,
hukum-hukum penggunaan komputer dapat bervariasi antara satu negara dengan yang
lain.
Undang-undang Paten Peranti Lunak di
Eropa
Pada awal 2002, sebagai jawab atas state street decision yang telah mendorongnya pendaftaran paten
mempengaruhi perusahaan-perusahaan Eropa.
Parlemen Unit Eropa(UE) mengusulkan agar standar paten peranti lunak
lebih ketat dibanding standar Amerika Serikat.
Undang-undang Privasi
Pribadi di Republik Rakyat Cina
Salah satu masalah adalah istilah privasi sering kali memiliki konotasi yang negatif, karena
diasosiakan dengan seseorang yang menyembunyikan sesuatu. Namun pada saat ini
pemerintah Cina sedang berfokus untuk menerapkan peraturan penggunaan komputer
dan Internet. Peraturan ini menyatakan bahwa tidak boleh mengganggu keamanan
negara.
MELETAKKAN MORAL, ETIKA, DAN HUKUM
PADA TEMPATNYA
Penggunaan
komputer di dunia bisnis diarahkan oleh nilai moral dan etis manajer, spesialis
informasi, dan pengguna serta hukum yang berlaku.
Kebutuhan akan budaya etika, manajemen tingkat tinggi harus
bersikap etis dalam segala sesuatau yang dilakukan dan dikatannya. manajemen
tingkat atas harus memimpin melalui contoh. Perilaku ini disebut denggan budata
etika(ethnic culture).
Bagaimana Budaya Etika diterapkan?
Para
eksekutif dapat mencapai implementasi ini melalui tiga tingkat, yaitu dalam :
1. Kredo perusahaan(Corporate credo)
2. Program etika(Ethnic program)
3. Kode perusahaan yang disesuaikan
Meletakkan Kredo, Program dan kode
pada Tempatnya.
Kredo dalam
perusahaan memberikan dasar untuk pelaksaan program etika perusahaan. Kode etik
tersebut menggambarkan perilaku-perilaku yang diharapkan dilaksanakan oleh para
karyawan dalam berinteraksi antara satu dengan elemem-elemen lingkungan perusahaan.
ALASAN DI BALIK ETIKA KOMPUTER
Etika komputer
sebagai analisis sifat dan dampak sosial tekhnologi komputer serta perumusan
dan justifikasi dari kebijakan-kebijakan yang terkait untuk penggunaan
tekhnologi tersebut secara etis. Orang di perusahaan yang merupakan pilihan
logis untuk menerapkan program etika adalah CIO.
Alasan Pentingnya Etika Komputer
·
Kelenturan
secara logis
·
Faktor
transformasi
·
Faktor
ketidaktampakan
Hak sosial dan Komputer
Klasifikasi
hak-hak manusia dalam wilayah komputer yang paling banyak dipublikasikan adalah
PAPA rancangan Richard O. Mason, merepresentasikan empat hak dasar masyarakat
sebungan dengan :
·
Hak
privasi
·
Hak
untuk mendapatkan Keakuratan
·
Hak
kepemilikan
·
Hak
mendapatka akses
Hak Mendapatkan Akses
Untuk
mengakses informasi ini, seseorang harus memiliki peranti keras dan perangkat
lunak komputer yang diharuskan dan membayar biaya akses.
AUDIT INFORMASI
Perusahaan-perusahaan
besar memiliki staf auditor internal yang melapor kepada dewan direktur atau
seorang eksekutif tingkat tinggi dan memberikan kelebihan objektivitas. Para auditor
internal melakukan jenis aktivitas :
o
Memberikan
verifikasi bahwa sistem perusahaan tersebut telah memiliki pengendalian yang
cukup
o
Beroperasi
secara efisien
o
Mematuhi
kebijakan perusahaan
Pada audit finansial , mereka memberikan verifikasi pada
keakuratan catatan. Pada audit berkelanjutan, mereka melaksanakan audit
operasional yang berkelanjutan. Pada desain sistem pengendalian internal,
mereka menjaga agar sistem tersebut bekerja seperti yang diharapkan. Sistem informasi
Finansial mencakup subsistem audit internal yang memasukkan hasilnya ke dalam
basis data.
Referensi : Raymond McLeod, George P.Schell , Management information systems
0 komentar:
Posting Komentar