RSS

Selasa, 07 April 2015

WAWANCARA DENGAN SEORANG WIRAUSAHAN



TUGAS KEWIRAUSAHAAN#

DISUSUN OLEH :

ANDIKA MAHRIADI                      40213887
ESRA BERLIANA BR S                   42213981
RAHMALIA PUTRI                         47213170
RISTHI SAGITA ANWAR               47213825
SEKAR DEWI DAMAYANTI 48213341

2DA01

PROGRAM DIPLOMA III BISNIS DAN KEWIRAUSAHAAN
AKUNTANSI KOMPUTER
UNIVERSITAS GUNADARMA
2013/2014



EVRIZ SOUVENIR and CRAFT

Dengan kerja kerasnya, modal kurang dari 100 ribu bisa mengekspor hingga ke mancanegara.
riauheadline_Rizki-Auliadi-Dahulu-Pemulung--Kini-Pebisnis-Ulung.jpg

Nama                                                  : Rizki Auliadi
Tempat dan Tanggal Lahir              : Bogor , 27 Januari 1988
Alamat KTP                                       : Jl Perintis Kemerdekaan belakang No 20B RT 04 RW 03 Kebon kelapa bogor           
Memulai Usaha                                 : Tahun 2007
Nama Usaha                                      : EVRIZ SOUVENIR and CRAFT
e-mail                                                  : rizkyauliadi@yahoo.com   
                EVRIZ Souvenir and Craft  adalah sebuah UKM yang bergerak di bidang Souvenir, aksesoris, dan gift berbahan dasar Clay. Clay dalam arti sesungguhnya adalah tanah liat, namun selain terbuat dari tanah liat, clay juga ada yang terbuat dari bermacam-macam bahan tetapi adonannya memiliki sifat seperti clay. Evriz  sudah berdiri sejak tahun 2007 dan sudah memproduksi jutaan souvenir dan aksesoris yang sudah dikirim ke berbagai daerah di indonesia temasuk ekspor ke mancanegara seperti Malaysia, Singapore , Brunei Darusalam, dan Hongkong. Tidak hanya memproduksi clay saja, Evriz  juga rutin memberikan pelatihan-pelatihan mengenai kewirusahaan dan workshop membuat beraneka ragam kreasi clay.
Dari kerja kerasnya dan doa sang ibulah yang menjadikannya seorang pengusaha sukses
Berawal tahun 2007 selaku owner dari evriz clay Rizki Auliadi , Laki-laki yang akrab disapa Rizki ini bukan anak yang berasal dari keluarga berada. Ia hanya seorang lulusan SMA yang merasakan sulitnya mencari pekerjaan. "Saya berusaha mendapatkan pekerjaan kemana-mana dan berkali-kali ditolak," terang Rizki sambil tersenyum. Rizki mengaku sempat depresi karena hal tersebut, hingga suatu hari ia tidak sengaja mendengar doa sang ibu. "Saya ingat betul ibu mendoakan saya sambil menangis," kata Rizki, Semenjak itu Rizki bangkit dan berjanji akan membahagiakan ibu dan keluarganya kelak.
Mimpi membahagiakan sang ibu dan keluarganya ia bahkan rela menjadi seorang pemulung.
Akhirnya ia mencoba berbagai pekerjaan kasar untuk memenuhi kebutuhan keluarga. "Saya sempat menjadi pemulung, pengamen, bahkan kuli bangunan," ujar Rizki. Usaha-usaha tersebut nyatanya tidak berhasil. Kebutuhan Rizki dan keluarga tetap tidak terpenuhi.
Ini bahan baku unik dan aman untuk anak-anak
Suatu hari seorang kerabat memberikan buku yang berisi mengenai kerajinan tangan berbahan dasar clay (sejenis tanah liat). Rizki membaca buku itu dengan seksama, kemudian ia tergerak untuk mulai bereksperimen, membuat kerajinan tangan dari clay yang ia beli dari uang hasil penjualan kasur bekas. Tidak hanya sampai di situ, Rizki kemudian memasarkan hasil kreasi clay yang telah ia buat. Rizki menjelaskan dengan semangat, "Saya jual produk eksperimen itu di pinggir jalan dan ternyata laku."
CLAY  yang  EVRIZ  pakai ada 2 jenis:
1.Clay Local (Tepung Terigu)
Clay lokal terbuat dari tepung terigu yang di campur dengan lem putih (PVAC), natrium benzoat, dan tepung beras  pada takaran tertentu.
2.Polymer Clay Import
Bahan polymer clay yang kita gunakan sudah bersetifikat oleh ACMI (Art & Creative Material institute ) yaitu badan internasional yang memberikan jaminan bahwa bahan yang di gunakan aman dari racun dan aman dipakai oleh anak ana.
images.jpg

Dari Berjualan di pinggir jalan hingga mancanegara omset mencapai puluhan juta rupiah
Respon yang baik dari masyarakat sekitar memacu Rizki kembali memutar otak untuk menemukan solusi guna memperluas pasar. Akhirnya ia memutuskan untuk memasarkan produk melalui media sosial karena dinilai sedang trend di kalangan anak muda, target pasar utamanya. Saat ini Evriz Clay sudah memproduksi jutaan souvenir dan aksesoris yang sudah dikirim ke berbagai daerah di indonesia termasuk ekspor ke mancanegara seperti Malaysia, Singapore , Brunei Darusalam, dan Hongkong. Saat ini, selain mengelola Evriz Souvenir and Craft. Dari ide untuk mencoba membuat clay rizki hanya mengeluarkan modal berkisar hanya kurang dari Rp. 100.000 rupiah, Hingga omset saat ini sudah mencapai puluhan juta rupiah. Rizki juga aktif memberikan pelatihan, baik dari segi kreativitas, maupun promosi produk. Ia aktif tercatat sebagai seorang trainer di sebuah komunitas UKM, Kampung Wisata Bisnis Tegal Waru. 
Menurutnya kesuksesan berhasil ketika diri kita menjadikan orang lain menjadi lebih baik
Kesuksesan yang ia raih saat ini tidak membuat Rizki melupakan masa-masa sulit yang sebelumnya ia alami. Bercermin dari masa lalunya, Rizki kini mempekerjakan anak-anak muda berlatar pendidikan rendah, yang sehari-hari berprofesi sebagai pengamen, untuk mendukung proses produksi di toko offline-nya yang terletak di bilangan Bogor.
Sukses menurut Rizki adalah ketika dirinya berhasil membawa dampak bagi lingkungan sekitar. "Kesuksesan adalah saat dimana kita mampu dan mau mengabdi kepada sekitar, membuat orang-orang yang ada di sekitar kita menjadi lebih baik," ujar Rizki dengan lantang.

Saat ini, selain mengelola Evriz Souvenir and Craft, Rizki juga aktif memberikan pelatihan, baik dari segi kreativitas, maupun promosi produk. Ia aktif tercatat sebagai seorang trainer di sebuah komunitas UKM, Kampung Wisata Bisnis Tegal Waru. 

Adalah sebuah kepuasan tersendiri bagi Rizki jika kegiatan berbisnis juga diimbangi dengan kegiatan berbagi. "Jika bekerja hanya ditujukan untuk mengejar materi, kita tidak akan pernah merasa puas, maka sebaiknya kita tidak lupa mendedikasikan diri kepada sekitar," tutup Rizki.


Ini Contoh Produk dari EVRIZ SOUVENIR and CRAFT
3175616_aefcd7a4-a66f-11e3-a997-82a64908a8c2.jpgIMG.jpg
images1.jpg22034.jpg
Hasil wawancara