RSS

Selasa, 10 Desember 2013

Tugas Softskill 5(Pro Kontra mengenai Energi Nuklir)

Pro Kontra mengenai Energi Nuklir sebagai Pembangkit Listrik(PLTN) Mengenai energi nuklir sendiri banyak berbagai pandangan miring tentang nuklir dianggapnya sebagai suatu bentuk ketakutan atas sesuatu yang tidak diketahui. Padahal Nuklir memiliki potensi yang sangat besar untuk menyelamatkan Indonesia dari krisis energi. Saya termasuk kelompok yang menyetujui tentang diadakannya energy nuklir karena pada saat ini dengan semakin padatnya penduduk di Indonesia tentu semakin banyak energi yang harus dipenuhi, mengingat sumber energy yang ada pada saat ini belum sepenuhnya memasok kebutuhan listrik dibutuhkan oleh rakyat dari seluruh pelosok Indonesia sehingga banyak pula daerah-daerah di Indonesia yang tidak terpenuhi kebutuhan tenaga listriknya. Terutama di daerah pedalaman pulau yang sulit dijangkau membuat tidak terjadinya pemerataan tenaga listrik. Nuklir selayaknya dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan manusia. Energi nuklir sudah memiliki peran vital dalam memasok listrik dunia dan merupakan sumber listrik utama pada sejumlah negara. Sementara pemanfaatan limbah radioaktif dari PLTN dan penggunaan radioisotop dalam pertanian, industri, riset, dan kedokteran. Energi nuklir lebih menguntungkan ditinjau dari segi lingkungan karena tidak menghasilkan unsur berbahaya, seperti logam berat (cadmium, plumbum, arsen, argentum/perak, vanadium), emisi gas SO2, Nox, dan VHC. Dan dalam hal ini PLTN dapat membantu mengurangi hujan asam dan pembatasan emisi gas rumah kaca. Bahaya pemanfaatan energy nuklir sejauh ini tidak ada teknologi yang seratus persen aman. Banyak negara– bukan hanya yang berstatus maju, melainkan juga negara berkembang seperti Pakistan–yang sudah menikmati teknologi PLTN dan aman-aman saja. Sekitar 17% listrik di dunia berasal dari energi nuklir. Kemajuan teknologi, pengetatan peraturan, dan pengawasan telah membuat nuklir menjadi semakin aman. Resiko terhadap manusia dan lingkungan menjadi jauh lebih kecil dibanding risiko industri yang lain. Selagi disiapkan teknologi Indonesia untuk mengembangkan PLTN seperti di Indonesia saat ini memiliki tiga reaktor riset. Pengoperasian dan perawatan ketiga reaktor itu memberikan pengalaman berharga bagi kita guna menuju ke era listrik nuklir. Perlu diketahui, pengoperasian reaktor riset jauh lebih sulit dan rumit dibandingkan PLTN, dan kesiapan SDM Indonesia di bidang ini, selain pengalaman SDM yang sudah kita miliki, saat ini masih ada cukup waktu untuk meningkatkan penguasaan teknologi nuklir yang lebih modern, baik untuk pengoperasian, penyiapan bahan bakar maupun pengelolaan limbahnya. SDM kita sudah terlatih dalam perawatan komponen reaktor penelitian nuklir. Saat ini pun di Indonesia memiliki Pusdiklat yang bersertifikasi dan punya Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir (STTN) yang siap mencetak ilmuwan dan teknolog nuklir masa depan. Selain itu berbagai perguruan tinggi di Indonesia memiliki program pengajaran yang terkait pemanfaatan Iptek nuklir. Sehingga dapat menunjang proses pengelolaan nuklir. Semua ini kita lakukan dengan harapan terbesar adalah nuklir bisa berperan dalam membantu mengatasi krisis energi nasional. PLTN diperlukan untuk mendukung terwujudnya keamanan pasokan nasional secara berkelanjutan energi (energy security of supply).

0 komentar:

Posting Komentar