RSS

Selasa, 05 April 2016

Tugas Analisis Rasio Laporan Keuangan

ANALISIS RASIO LAPORAN KEUANGAN           

contoh Kasus : PT ABC mempunyai laporan rugi laba dan neraca tahun 1995-1996.
Laporan rugi laba PT. ABC
                       

             AKHIR
TAHUN

         1996
     1995
    Penjualan
    Harga pokok brg dijual
    Laba kotor
    Biaya pemasaran adm dan     
    umum
    Laba sbl bunga dan pajak
    Biaya bunga
    Laba sbl pajak
    Laba stl pajak
    Deviden
    Laba untuk saham biasa
    Alokasi laba ditahan
    Dividen
Rp 3.405
     2.041
     1.368
        812
        552
          31
        521
        193
        328
          10
        318
        291
          27
Rp  3.100
1.900
1.200
780
420
39
381
141
240
10
230
200
30


Neraca PT ABC

Aktiva
1996
1995
Utang & modal  
     pemilik
1996
1995
Aktiva lancer
Kas & Surat bhrg
Piutang dgng
sediaan
Lain-lain
Total

Aktiva tetap
Gedung,tanah & perleng’an
Dikurangi akumulasi
Defresiaisi
Lain-lain
total

Total Aktiva

260

596
471
  61
1,388


498



(152)
139
485

1.873

120

522
587
52
1.281


398



(105)
136
429

1.710
Utanglancar
Utang dagang
Utang bank
Utang akrual
Total utang lancer
Utang jk panjang & lain-lain
Total utang
Saham priferen
Saham biasa
Capital again
Laba ditahan
Total modal pemilik


Total utang dan modal pemilik

109
136
176
421
120


541
10
87
1235
1332




1873


301
166
148
615
61


676
10
80
944
1034




1710

 RASIO LIKUIDITAS

          Likuiditas adalah tingkat kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajibannya yang harus segera dipenuhi dan likuiditas menunjukan tingkat kemampuan perusahaan untuk membayar utang-utang jangka pendek yang dimiliki (Brealey, Myer and Marcus, 1995). Dua faktor yang digunakan dalam rasio untuk mengukur likuditas perusahaan aktiva lancar dan utang lancar, yang disebut likuid adalah perusahaan yang mampu memenuhi kewajiban jangka pendeknya dan jika tidak mampu disebut ilikuid.

        Suatu keadaan likuid pada perusahaan berarti mengalami kerugian bagi  kreditur dan bagi pihak managemen , Rasio likuiditas menunjukan efisinsi modal kerja yang ada.

1.  Current Ratio
Curren ratio adalah perbandingan antara aktiva lancar dan utang lancar , Current ratio disebut juga working capital ratio :
Contoh : PT ABC
Carrent ratio = Aktiva lancer / utang lancer =1388:421 = 3.30
        Current ratio menunjukan kemampuan perusahaan untuk membayar utangnya yang harus segera dipenuhi dan current ratio merupakan ukuran yang paling umum kesangggupan perusahaan untuk membayar jangka pendek.

2.  Cash Ratio (Ratio of immediate solvency)
Aktiva perusahaan yang paling likuid adalah kas dan surat berharga hal yang menyebabkan laporan keuangan perlu dilihat cash ratio.

                       Kas + surat berharga
Cash Ratio   =   
                              Utang lancer
       
        Cash ratio menunjukan kemampuan perusahaan untuk membayar utang jangka pendek dengan kas yang ada dan surat berharga yang segera dapat diuangkan.

3.  Quitck Ratio (Acid test ratio)
Yang dapat digunakan untuk mendapatkan kepastian yang lebih besar daripada current ratio dlm mengukur perusahaan adalah quick ratio, dlm quick ratio hanya menggunakan beberapa elemen aktiva lancar yaitu kas, piutang dan surat berharga :

                      Aktiva lancar-sediaan
Quick ratio=   
                              Utang lancar

4.  Net Working Capital To Total Asset Ratio
Aktiva lancar adalah aktiva yang oleh perusahaan diharafkan dapat berubah menjadi kas dlm jangka pendek, utang  lancar adalah semua kewajiban perusahaan yang jangka pendek harus dipenuhi. perbedaan antara utang lancar disebut Net working capital to asset ratio dan ini digunakan untuk menentukan kebijakan investasi dan dana yang diperoleh.

Net working capital to total asset rati =  Aktiva lancer-utang lancar
                                                                Aktiva tetap
Persh PT “ABC”  1996     =1.388-421
                                        1.873
                                    = 0,52

5. Interval Measure (Defensive interval ratio)
Interval measure menghubungkan antara defensive asset dengan taksiran rata-rata pengeluaran kas untuk operasi dalam setiap harinya. Interval measure memberikan informasi kepada para kreditur untuk mengetahui kemampuan perusahaan untuk menutup biaya minimum rutin yang dibutuhkan dalam kegiatan  operasi yang paling utama.

Interval measure = Kas+Surat berharga+Piutang
                          Taksiran rata-rata pengeluaran


Untuk perusahaan PT”ABC”
                         =       260+596
                          (2041+812)/365

                         = 109,5 Hari


Sumber : https://pyans.wordpress.com/2008/08/15/analisis-rasio-keuangan/

0 komentar:

Posting Komentar