RSS

Selasa, 05 April 2016

Tulisan : Analisis Rasio Laporan Keuangan



ANALISIS RASIO LAPORAN KEUANGAN          
Pengertian Rasio Keuangan
Rasio merupakan alat ukur yang digunakan perusahaan untuk mengenalisis laporan keuangan. Rasio menggambarkan suatu hubungan atau pertimbangan antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain. Dengan menggunkan alat analisa berupa rasio keuangan dapat menjelaskan dan memberikan gambaran kepada penganalisa tentang baik atau buruknya keadaan atau posisi keuangan suatu perusahaan dari suatu period eke periode berikutnya.
Analisis rasio keuangan adalah analisis yang menghubungkan perkiraan neraca dan laporan laba rugi terhadap satu dengan lainnya, yang memberikan gambaran tentang sejarah perusahaan serta penilaian terhadap keadaan suatu perusahaan tertentu. Analisis rasio keuangan memungkinkan manajer keuangan meramalkan reaksi para calon investor dan kreditur serta dapat ditempuh untuk memperoleh tambahan dana. (Zaki Baridwan, 1997 :17)
Suatu rasio tidak memiliki arti dalam dirinya sendiri, melainkan harus diperbandingkan dengan rasio yang lain agar rasio tersebut menjadi lebih sempurna dan untuk melakukan analisis ini dapat dengan cara membandingkan prestasi suatu periode dengan periode sebelumnya sehingga diketahui adanya kecenderungan selam periode tertentu, selain itu dapat pula dilakukan dengan membandingkan dengan perusahaan sejenis dalam industri itu sehingga dapat diketahui bagaimana keuangan dalam industri
.
Dalam mengadakan interpretasi dan analisis laporan keuangan suatu perusahaan, seorang penganalisis memerlukan adanya ukuran atau yardstick tertentu. Ukuran yang sering digunakan dalam analisis keuangan adalah rasio. Pengertian rasio sebenarnya hanyalah alat yang dinyatakan dalam “aritmatical terms” yang dapat digunakan untuk menjelaskan hubungan antara dua macam data keuangan. Macamnya rasio banyak sekali, karena dapat dibuat menurut kebutuhan penganalisis.
Menurut Bambang Riyanto (1992 : 329), analisis rasio keuangan adalah proses penentuan operasi yang penting dan karakteristik keuangan dari sebuahperusahaan dari data akuntansi dan laporan keuangan. Tujuan dari analisis ini adalah untuk menentukan efisiensi kinerja dari manajer perusahaan yang diwujudkan dalam catatan keuangan dan laporan keuangan.
Dalam menggunakan analisis rasio keuangan pada dasarnya dapat melakukannya dengan dua macam perbandingan, yaitu :
• Membandingkan rasio sekarang (present ratio) dengan rasio-rasio dari waktu yang telah lalu (histories ratio) atau dengan rasio-rasio yang diperkirakan untuk waktu yang akan dating dari perusahaan yang sama.
• Membandingkan rasio-rasio dari suatu perusahaan dengan rasio-rasio sejenis dari perusahaan yang lain yang sejenis.
Dengan demikian manfaat suatu angka rasio sepenuhnya tegantung kepada kemampuan / kecerdasan penganalisis data menginterprestasikan data yang bersangkutan.
Keuanggulan Dan Keterbatasan Analisis Rasio Keuangan
Analisis rasio ini memiliki keuanggulan disbanding teknik analisis lainnya. Keuanggulan tersebut seperti diuraikan oleh Sofyan Syafii Harahap (1998 : 298) antara lain :
1. Rasio merupakan angka-angka dan ikhtisar statistic yang lebih mudah dibaca dan ditafsirkan.
2. Merupakan pengganti yang lebih sederhana dari informasi yang disajikan laporan keuangan yang sangat rinci dan rumit.
3. Mengetahui posisi perusahaan di tengah industri lain
4. Sangat bermanfaat untuk bahan dalam mengisi model-model pengambilan keputusan dan model prediksi.
5. Menstandarisir ukuran perusahaan
6. Lebih mudah memperbandingkan perusahaandengan perusahaan lain atau melihat perkembangan perusahaan secara periodic atau time series.
7. Lebih mudah melihat trend perusahaan serta melakukan prediksi di masa yang akan dating.

Disamping keunggulan yang dimiliki analisis rasio ini, teknik ini juga memiliki beberapa keterbatasan yang harus disadari sewaktu penggunaannya agar kita tidak salah dalam penggunaannya.
Adapun keterbatasan analisis rasio menurut Sofyan Syofii Harahap (1998 : 298) ini antara lain :
a. Kesulitan dalam memilih rasio yang tepat yang dapat digunakan untuk kepentingan pemakainya
b. Keterbatasan yang dimiliki laporan keuangan juga menjadi keterbatasan analisis ini seperti :
1. Bahan perhitungan rasio atau laporan keuangan itu banyak mengandung taksiran yang dapat dinilai biasa atau objektif.
2. Nilai yang terkandung dalam laporan keuangan dari rasio adalah nilai perolehan ( cost ) bukan harga pasar.
3. Klasifikasi dalam laporan keuangan bisa berdampak pada angka rasio.
4. Metode pencatatan yang tergambar dalam standar akuntansi bisa diterapkan berbeda oleh perusahaan yang berbeda.
c. Jika data untuk menghitung rasio tidak tersedia maka akan menimbulkan kesulitan menghitung rasio.
d. Jika data yang tersedia tidak sinkron maka akan kesulitan dalam menghitung rasio.
e. Jika dua atau lebih perusahaan dibandingkan teknik dan metode yang digunakan berbeda maka perbandingan dapat menimbulakn kesalahan.

Rasio keuangan merupakan alat yang sangat berguna, namun mempunyai beberapa keterbatasan dan harus digunakan dengan hati-hati. Rasio-rasio tersebut terbentuk dari penfsiran dengan cara menggabungkan beberapa rasio yang ada menjadi suatu model peramalan yang berarti yaitu model yang disebut analisis diskriminan. Analisis diskriminan ini menghasilkan suatu index yang memungkinkan penggolongan suatu observasi ke dalam satu kelompok yang telah ditetapkan terlebih dahulu, sehingga dengan model ini dapat diukur prospek sutu perusahaan.
Pemakai Rasio Keuangan
Analisis yang berbeda akan memilih jenis rasio yang berlainan, tergantung pada siapa yang menggunakan rasio tersebut. Menurut Budi Rahardjo (1992 : 12) menyatakan bahwa pengguna rasio keuangan dapat dibedakan menjadi:
a. Intern, yaitu manajemen itu sendiri untuk mengetahui perkembangan perusahaan maupun posisi relative terhadap perusahaan sejenis dlam industry yang sama.

b. Ekstern, yaitu dapat dibedakan menjadi :
1. Kreditur yang memberikan pinjaman kepada perusahaan yang dapat diklasifikasikan menjadi : krediturjangka pendek dan kreditur jangka panjang. Kreditur jangka pendek merupakan orang atau lembaga keuangan yang member pinjaman kepada perusahaan dalam jangka pendek atau yang pinjam akan segera jatuh tempo (tahun ini). Kreditur jangka pendek ini akan lebih menekankan pada kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya atau lebih tertarik pada likuiditas. Kreditur jangka panjang merupakan orang atau lembaga keuangan yang memberikan pinjaman jangka panjang atau memegang obligasi yang dikeluarkan perusahaan. Kreditur jangka panjang akan menekankan pada kelangsungan pembayaran bunga maupun pokok pinjaman. Mereka lebih menekannkan pada likuiditas, solvabilitas dan profitabilitas.
2. Investor atau pemegang saham sebagai tambahan terhadap likuiditas. Penanam modal (pemilik perusahaan) juga memperhitungkan kebijakan perusahaan yang mempengaruhi harga saham perusahaan tersebut di pasaran.

Penggunaan Rasio Keuangan
Pada dasarnya macam atau jumlah angka-angka rasio banyak sekali karena rasio dapat dibuat menurut kebutuhan penganalisis. Namun demikian angka-angka rasio yang pada dasarnya dapat digolongkan menjadi dua kelompok (Munawir, 1992 : 68), yaitu :
a.     Penggolonagn berdasarkan sumber data
1. Rasio-rasio neraca (balance sheet rasio), yaitu rasio-rasio yang disususn dari data yang bersumber atau yang berasal dari neraca.
2. Rasio-rasio laporan laba rugi (income statement ratio), yaitu rasio yang disusun dari data yang berasal dari laporan laba rugi.
3. Rasio-rasio antar laporan (intern statement ratio), yaitu rasio-rasio yang disusun dari data yang berasal dari neraca dan data yang berasal dari laporan laba rugi.
b. Penggolongan berdasarkan tujuan penganalisis
1. Rasio likuiditas
2. Rasio solvabilitas
3. Rasio rentabilitas
4. Dan rasio lain yang sesuai dengan kebutuhan penganalisis
Jenis-Jenis Rasio Keuangan
Menurut Rahardjo (2007 : 104) rasio keuangan perusahaan diklasifikasikan menjadi lima kelompok, yaitu :  
  • Rasio Likuiditas (liquidity ratios), yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek.  
  • Rasio Solvabilitas (leverage atau solvency ratios), yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajibannya baik jangka pendek maupun jangka panjang.  
  • Rasio Aktivitas (activity ratios), yang menunjukkan tingkat efektifitas penggunaan aktiva atau kekayaan perusahaan.  
  • Rasio Profitabilitas dan Rentabilitas (profitability ratios), yang menunjukka tingkat imbalan atau perolehan (keuntungan) dibanding penjualan atau aktiva. 
  • Rasio Investasi (investment ratios), yang menunjukkan rasio investasi dalam surat berharga atau efek, khususnya saham dan obligasi. 


0 komentar:

Posting Komentar